Thursday, April 23, 2009

PANASNYA KOTA PATI


“Dari mana mas?” Tanya seorang bapak di belakangku.
Aku menoleh kearah datangnya suara itu. “Dari kudus pak.” Jawabku.
“Ohhh dari kudus, mau ngapain datang ketempat seperti ini?” Tanya bapak itu lagi.
“Tempat seperti ini?? maksudnya??” Tanya ku balik karena tidak jelas apa yang di maksud.
Sebenarnya siang ini aku sedang duduk di salah satu bangku taman kota, Kota Pati. Di samping untuk membuang kejenuhan dengan aktifitas kampus yang cukup membosankan, aku datang kesini juga untuk menikmati sejenak akan ketenangan taman kota ini.
“Ah..masak anak muda kayak kamu tidak tahu apa maksud saya?” jawabnya sambil tersenyum aneh.
“Maksudnya apa an nich?” jawabku sedikit memaksa. -melotot pastinya-.
“Lho bukanya kamu kesini mau di pijat plus biar enakan, saya ada tuch cewek buat kamu.” Jawab bapak itu ang sudah duduk di depanku.
Sejurus kemudian aku naik pitam. Langsung ku keluarkan jurus ketidak sopanan pada bapak itu.
“Bapak jangan macem-macem ya…aku tidak seprti itu..dasar wong gemblung.” Kataku ketus.

Sejak kejadian siang itu, aku mulai berfikir akan maraknya tempat-tempat nge-sex di Kota ini. satu hal yang menjadi alasan banyak orang kenapa suka dengan kegiatan yang orang katakan free sex itu, yaitu bahwa mereka tidak mendapatkan kepuasan dan bosan dengan pasangan.
Di kota pati ini, sekarang menjamur tempat-tempat karaoke yang menyajikan jajan buat bapak-bapak yang ingin merasakan enaknya daun muda. Salah satu tempat yang menjadi pusatnya adalah LI (Lorong Indah). Saya tidak tahu dari mana asal kata itu, tapi yang jelas tempat ini adalah tempat berkumpulnya para wedhok an yang siap melayani lelaki hidung belang. Satu lagi tempat yang sekarang baru di buka yaitu tempat karaoke bersakala besar adalah LAS VEGAS, sesuai namanya yang di ambil dari nama kota di Amerika. Sama halnya seperti kota Las Vegas maka si pemilik berharap bahwa tempat nya menjadi pusat hiburan sex terbesar di kota pati –mungkin-.
Dan kini, semakin hari, kota Pati ini menjadi panas dengan temapt-tempat sepert ini. satu yang menjadi bahan pertimbangan adalah kenapa pemerintah kota Pati malah memberi ijin mendirikan tempat seperti itu?. –pengen untung mungkin atau otaknya hanya di isi oleh sex-.